May 31, 2015

Pilihan





Pernah nggak sih kalian mengingat masa kecil kalian dulu?
Pernah nggak sih kalian berharap bisa kembali lagi ke masa itu?

Kalau aku sih sering, sering banget.... Tapi sayang ya, waktu nggak bisa diulang, dan aku nggak bisa jadi anak kecil lagi.

May 20, 2015

#AkuLanjutinYa (Tantangan Dari Viny)

Postingan kali ini merupakan cerita lanjutan dari ceritanya Viny! hehehe silahkan baca dulu disini. ^^ 
(catatan: tokoh "dia" di sini aku kasih nama Tiny, dan tokoh "aku" namanya Tian)
semoga suka :)

pukul 11.45 malam, di hari yang sama

Malam semakin larut, tapi aku masih saja terjaga, entah apa yang membuat mataku enggan untuk menutup, aku tak bisa tidur.
ah.... senyuman itu ternyata! senyumnya yang ia tujukan padaku di kafe siang tadi, manis sekali, sampai-sampai tidak bisa membuatku tidur. Dan aku berani bertaruh, untuk kesekian kalinya aku benar-benar telah dibuat jatuh hati.

May 05, 2015

Diam adalah temanku.

sumber: tumblr














Diam.
Satu kata yang mempunyai banyak arti bagiku.

Karena diam bukan berarti diam yang benar-benar diam; tanpa makna. Diam selalu membawaku pada dunia fantasi yang hanya bisa ku mengerti sendiri. Banyak cerita, juga pengharapan yang belum sempat tereka.

March 28, 2015

Dan hujan belum juga reda.

sumber: tumblr













Hujan belum juga reda, selepas pergimu menghadirkan luka yang mendera
Aku masih di sini... bahkan, selalu di sini, enggan beranjak pergi atau pun ke lain hati.
Mungkin waktu adalah satu-satunya saksi, bahwa hanya padamu lah aku telah jatuh hati, dan padamu pula lah aku terpuruk dalam hinanya sepi. Sepatah maaf darimu takkan membuat hati ini menjadi utuh. Tapi meninggalkanmu, rasanya kaki ini seketika lumpuh.

March 15, 2015

Broken Promises.

















"Jangan pergi"
"Apa kamu kira aku pun menginginkan kepergianku ini?"
"Mungkin..."
"Bodoh, tentu saja tidak"
"Lalu, kenapa kamu pergi?"

January 24, 2015

Harap pada sang waktu.











Malam ini terlalu dingin untuk dilewati seorang diri, sekalipun kau menghangatkan diri di dekat perapian, tetap takkan mampu mengalahkan dinginnya udara kota Melbourne.

Ketika semua orang sibuk mempersiapkan diri untuk pergi berbaur di tengah keramaian----merayakan malam pergantian tahun---- tidak halnya dengan diriku. Aku lebih memilih menghabiskan sisa malam di apartemen, ditemani perpaduan kopi hitam dan sebatang nikotin yang selalu menjadi favoritku tiap malam. Karena bagiku, malam ini tidak ada bedanya dari malam-malam biasanya, aku masih saja merindu.