February 21, 2017

Aku dan Secangkir Kopi

sumber: tumblr













Aku bak secangkir kopi di waktu senja
Duduk manis dengan piring di atas meja
tengah menanti sebuah sapa, "halo kamu, sedang apa?"

Aku bak secangkir kopi yang mulai mendingin
masam dan tak lagi nikmat 'tuk kau cicipi
yang hanya kau datangi ketika ingin menghibur diri

January 31, 2017

Batas.

Ketika dua orang diam-diam saling melempar pandang, maka apakah alasan di balik itu?
Mereka ingin saling menyapa, tapi tidak bisa.
Mereka bersuara, hanya tak terdengar.
Tatap mata itu lebih dari kata-kata. 
Kata yang mengudara tidak sekadar menembus telinga, tetapi masuk jauh menusuk jiwa. Menyapa raga yang tak tersentuh, merangkul hati yang rapuh.

June 29, 2016

Jatuh.















Dialog terakhir baru saja diucapkan. Lampu menyala menghidupkan ruangan. Genggaman terlepas. Nafasku menghempas.

Mulut mungkin tak terbuka, tapi jelas kata-kata mengudara. Menyatu dalam hening. Terpancar dari mata yang bening. Penuh cemas. Tak sanggup membiarkan lepas.

March 17, 2016

Musim gugur.

Kali ini, biarkan aku berjalan sendiri di tempat yang terasa begitu asing, di antara daun yang berserakan, di antara ranting pohon yang patah, di antara angin yang merindukan kicau burung, musim gugur bulan Maret.


Ini bukan perihal disakiti dan menyakiti atau perihal mencintai dan patah hati, tapi perihal kenapa, kenapa harus terjadi.

December 27, 2015

Nyanyian Burung.

sumber: google















Matahari tepat berada di atas kepala saat seorang gadis membuka pintu sembari membawa setumpuk pakaian basah dalam keranjang. Seperti yang ditebak, ia hendak menjemur pakaian.

Gadis itu memulai pekerjaanya dengan mengambil satu demi satu pakaian, menyampirkannya pada tiang-tiang besi. Tak butuh waktu lama untuk membuat pakaian itu berjajar, membentuk sebuah barisan, bak tentara yang baru kembali dari medan perang; mereka kusut, lepek, juga basah.