Rutinitasku kembali seperti semula, berkutik
dengan laptop sambil merebahkan tubuh di atas kasur yang sudah menjadi tempat favoritku
untuk melepas penat, atau sekedar merenungi hidupku yang sudah jauh berubah.
Hidupku jelas berubah, setelah aku, yang
dengan bodohnya pergi, meninggalkan dia yang tak pantas untuk ditinggalkan.
Sayangnya aku tak cukup pintar untuk menyadari hal itu, aku terlalu mengikuti
ego yang akhirnya menyiksaku secara tidak langsung. Aku telah mengusir
bahagiaku sendiri.
Terkadang memang tak semua hal harus terjadi
seperti apa yang kau inginkan, dan tak semua hal bisa kau paksa menjadi apa
yang ada dalam bayanganmu. Seperti memaksa seseorang yang kau cintai menjadi ‘sesosok
wanita yang selalu kau impikan’.