December 08, 2018

Titik terendah

Kenapa begitu sulit?

Sementara kau terlelap, apa yang di sekitar terus bergerak. Tidur tak pernah menyelamatkanmu. Apa yang kau takuti tak pernah benar-benar pergi. Mereka menanti kesadaranmu pulih, membawa pertanyaan dan pernyataan yang siap buatmu terisak lirih. 

Anjing!

September 29, 2018

Di warung kopi

Bagaimana caramu melupakannya?

Di sela makan siang, seorang kawan memanfaatkan waktu sembari bercerita. Tak peduli siang itu warung sedang ramai-ramainya. Pokoknya harus bercerita. Dan tentu saja, apa lagi kalau bukan soal percintaan. 

"Aku sudah nggak tau harus gimana lagi. Sakit. Tapi aku juga nggak bisa meninggalkannya" katanya

August 27, 2018

Pada tiga dini hari

Pada tiga dini hari langit-langit kamar menjelma layar yang memutar kilas balik perjalanan. Kau memejamkan mata berharap tak melihatnya namun ingatan demi ingatan justru makin berjejal, satu satu memaksa untuk tetap tinggal.

Pada tiga dini hari matamu menatap nanar layar ponsel, pada sebuah percakapan lama yang hanya menyisakan tanda 'baca'. Itulah satu-satunya jejak tentangnya yang masih kau punya. Tepat sebelum ketololanmu merasuk dan merusak segalanya.

July 10, 2018

Mereka menyebutnya, cinta

Mendiskusikan cinta mungkin akan menghabiskan sebagian waktu dalam hidup. Cinta pada dasarnya  merupakan kata sakral yang kini banyak diobral. Ia tak berwujud namun dapat menjelma pada tiap-tiap yang hidup.

Ilustrasi by pinterest
Tak usah susah payah mencari sebab dapat kau temukan ia di mana-mana. Ia bisa hadir di sebuah rumah dari keluarga yang saling mengasihi, atau tumbuh dalam diri seorang anak yang belum tau arti birahi, pun pada dua orang yang belum saling kenal dan bertemu untuk pertama kali. 

February 09, 2018

Bukan yang utama

"Mungkin ini sudah waktunya",
suara itu muncul lagi, kali ini semakin keras, menggema memenuhi pikiran. Suara hatiku?

Ini bukan pertama kalinya aku berdebat dengan diri sendiri. Semenjak terakhir kali kami bertemu malam itu, hubungan kami berantakan. Hari ke hari, bulan demi bulan dilalui tanpa cerita. Selama berbulan-bulan itu pula aku hancur.


Waktu mendewasakan, katanya. Atau menumbuhkan sikap tidak peduli? Itu yang kucoba lakukan. Menganggap semuanya baik-baik saja padahal tidak. Setiap hari aku sibukan diri dengan berbagai kegiatan atau sekadar hangout bersama teman. Cukup ampuh untuk mengusir sedih meski sementara waktu. Tapi tak seorangpun tahu apa yang datang padaku setiap kali malam mulai senyap. Hatiku bergejolak, pikiranku mengembara, seolah pada malam-malam itu badai datang menyerang, bertubi-tubi.