Bagian satu
Suaramu
pernah melantun
di antara ruang-ruang hening
Saat aku sibuk
dengan redaksional di halaman
yang kau susun
berlembar-lembar
Melenting
Pada cermin
dan dinding
yang memisahkan nalar
Bagian dua
Lain waktu
suara itu hilang,
diganti asap
yang kau embus
dengan geming
Sementara kita sama-sama tenang
berdua
berhadapan
dalam hening
kamu dengan sebatang
aku dengan memandang
Bagian tiga
Di jalan kota
di atas roda dua
kita menyusur malam,
hingga lapar menuntun
pada warung
di pertigaan
"Aku malas ngunyah" kataku.
"Aku juga" timpalmu.
Denting sendok
dan piring
sampai habis seluruh
tak juga
menggenapkan kita
yang separuh
No comments:
Post a Comment